Dukung Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia, YARI-IPB Gencar Penelitian Pengembangan Pertanian

 16 Januari 2022   

Dukung Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Dunia, YARI-IPB Gencar Penelitian Pengembangan Pertanian

Dukung Indonesia menjadi Lumbung Pangan Dunia, YARI-IPB gencar penelitian pengembangan pertanian

Memiliki kesamaan visi dalam meningkatkan pembangunan pertanian di Indonesia, Yanmar Co., Ltd. bersama Institut Pertanian Bogor (IPB) membentuk lembaga penelitian kerjasama bernama Yanmar Agricultural Research Institute - IPB (YARI-IPB).

Pembentukan lembaga penelitian tersebut secara resmi dideklarasikan pada 17 Oktober tahun 2014 di Bogor dan disaksikan oleh pejabat tinggi kedua institusi dan perwakilan dari berbagai instansi terkait.

Sejak itu, YARI-IPB telah mengkaji berbagai komoditas pertanian strategis di Indonesia, antara lain beras, jagung, kedelai, kelapa sawit, daging sapi, cabai, dan bawang merah.

“Kami memilih komoditas tersebut karena sejalan dengan tujuan Kementerian Pertanian Republik Indonesia dalam mencapai Lumbung Pangan Dunia pada tahun 2045 untuk beras, bawang merah, cabai, jagung, gula, kedelai, daging sapi, dan bawang putih,” jelas Dr. Ir. Desrial, M.Eng., Direktur YARI-IPB dalam keterangan tertulisnya yang diterima Suara.com, baru-baru ini.

Dalam upaya mencari data dan informasi yang aktual, lembaga penelitian tersebut turun langsung ke lapangan untuk melakukan survei dan wawancara dengan para pihak terkait yang terlibat di sepanjang rantai nilai di beberapa sentra produksi pertanian.

Dalam melaksanakan penelitiannya, lembaga YARI-IPB menggandeng sejumlah pakar dari berbagai latar belakang disiplin ilmu untuk memberikan perspektif yang menyeluruh sehingga dapat memperkaya hasil penelitian.

Dengan demikian, kajian dalam penelitian ini diharapkan mampu menggali dan memahami situasi pertanian Indonesia dari perspektif keteknikan, agronomi, sosial dan ekonomi. 

Melalui berbagai pendekatan dalam meneliti situasi yang terjadi di lapangan, peneliti kemudian merumuskan kemungkinan solusi terbaik yang dapat diterapkan di masyarakat.

Penelitian lapang telah dilakukan untuk mengkaji metode pertanian yang optimal serta untuk meningkatkan kinerja mesin yang ada agar sesuai dengan kondisi lokal.

“Dalam tujuh tahun terakhir, kami telah melakukan beberapa penelitian lapang di antaranya kajian untuk menentukan metode budidaya padi dan penggunaan mesin yang optimal,” ujar Hiroaki Muraoka, Wakil Direktur YARI-IPB. 

Tak hanya itu, lanjut dia, pihaknya juga telah melakukan pengujian lapang untuk mesin pemanen hijauan pakan ternak.

Dalam penelitian penentuan metode budidaya padi yang optimal, YARI-IPB menguji dua metode budidaya padi berdasarkan jarak tanam yang umum digunakan oleh petani Indonesia, yaitu jarak tanam persegi (tegel) dan jarak tanam Jajar Legowo.

Selain itu, lembaga penelitiannya, sambung Hiroaki, juga melakukan uji coba tanam manual dan tanam mekanis menggunakan mesin tanam padi (transplanter) Yanmar AP4 untuk mendapatkan perbandingan hasil panen padi dari beberapa metode tersebut.

Output yang dihasilkan dari penelitian ini adalah database hasil panen padi berdasarkan jarak tanam dan metode tanam, serta kelayakan ekonominya.

Untuk memberikan solusi praktis bagi petani, YARI-IPB telah berhasil memodifikasi mesin penanam padi dan meningkatkan kinerjanya.

Hasil pengujian pada lahan sawah seluas 5 ha di Karawang, Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa mesin dapat beroperasi dengan baik tanpa kendala. 

Kegiatan YARI-IPB tidak terbatas pada kegiatan penelitian produksi tanaman pangan dan pengembangan mesin, sejak awal juga senantiasa berusaha untuk aktif berkontribusi pada pengembangan sumberdaya komunitas.

Salah satu bentuk dukungan kami adalah melalui pemberian program magang kepada mahasiswa IPB di Yanmar, Jepang selama satu bulan.

Selama magang tersebut, mahasiswa mendapatkan ilmu dan pengetahuan secara teori dan praktek dari para ahli di Yanmar.

Melalui program ini, YARI-IPB berharap agar mahasiswa dapat memperkaya pengetahuan dan pengalaman praktek mereka sehingga menjadi bekal ketika lulus dari IPB.

“Kami menyadari untuk mengembangkan basis pengetahuan yang kuat dan menyebarluaskan solusi kepada masyarakat Indonesia, serta melakukan kolaborasi dengan berbagai asosiasi terkait melalui penyelenggaraan seminar atau konferensi hasil-hasil penelitian dalam rangka pembelajaran dan pengembangan penelitian lebih lanjut,” terang Dr. Desrial.

Asosiasi tersebut di antaranya Perhimpunan Teknik Pertanian Indonesia (Perteta) dan Departemen Teknik Mesin & Biosistem IPB (TMB IPB), bersama-sama menyelenggarakan the First International Conference on Agricultural Engineering for Sustainable Agriculture Production (AESAP) pada 2016.

Secara berkesinambungan, YARI-IPB terus mendukung konferensi AESAP ini yang kini sudah memasuki AESAP ke-4 pada 2021.

Konferensi internasional ini telah diikuti oleh ratusan peserta berasal dari pemerintah, industri, dan akademisi dari Indonesia dan luar negeri.

“Tidak hanya aktif pada pengembangan penelitian, YARI-IPB akan terus berkontribusi aktif untuk menyebarluaskan solusi dan teknologi pertanian kepada masyarakat," pungkas Dr. Ir. Desrial.

TAGS :

Kontak


Laboratorium Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu (IPMLaB)
Alamat

Jalan P.B. Sudirman, Denpasar, Bali 80234

Laboratorium Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu (IPMLaB)
Phone

+62 81246969177

Laboratorium Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu (IPMLaB)
Email

ipmlab.udayana@gmail.com

Lokasi


Facebook


Laboratorium Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu (IPMLaB) 

Hama dan penyakit tanaman dianggap sebagai permasalahan utama dalam sistem produksi pertanian di Indonesia dengan kehilangan hasil panen mencapai 30% per tahun.

upaya untuk mengurangi jumlah kehilangan hasil panen tersebut harus diselenggarakan secara terus menerus.

Strategi pengendalian hama dan penyakit yang ramah lingkungan harus diterapkan sebagai sebuah andil dalam pelestarian lingkungan global.

Saat ini, Laboratorium Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu Fakultas Pertanian Universitas Udayana untuk saat ini mahasiswa yang melakukan penelitian.

Mahasiswa yang tergabung di laboratorium dilatih untuk memiliki keterampilan dan pengetahuan dalam pengendalian hama dan penyakit tanaman secara terpadu sehingga mampu, memberi dan mengonsep suatu rekomendasi dalam memecahkan berbagai masalah hama dan penyakit tanaman.

Lulusan mahasiswa yang tergabung pada laboratorium pengelolaan hama dan penyakit terpadu proteksi, tanaman telah bekerja di berbagai institusi umum dan sektor swasta dengan menduduki posisi penting dalam negeri.

Pengembangan teknologi perlindungan tanaman, mencakup kegiatan pengamatan, peramalan dan pengendalian OPT, serta penanganan Dampak Perubahan Iklim (DPI).

Peran IPMLaB dalam upaya pengelolaan hama dan penyakit terpadu khususnya yang ada, di bali sangat berperan aktif sebagai salah satu laboratorium sebagai pusat kajian yang meliputi tending OPT (Organisme Pengganggu Tumbuhan) .

Kegiatan pendukung lainnya meliputi penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pengamatan, pengendalian OPT dan penanganan peramalan serta kegiatan penyebaran informasi / publikasi Laboratorium Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu (IPMLaB) .